SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA / SEMOGA BERMANFAAT / JANGAN LUPA SHOLAT, BACA QUR'AN, SEDEKAH DAN SOLAWATAN

Senin, 14 April 2014

PERBEDAAN ANTARA KESUKSESAN DAN KEGAGALAN ADALAH PADA KESABARAN DAN KETEKUNAN.

"Seseorang yang ahli dalam kesabaran
adalah ahli dalam segala hal" - George
Savile

Dear Kamu yang sabar,
Sebuah pepatah mengatakan Roma tidak
dibangun dalam sehari. Demikian juga
kesuksesan tidak dibangun secara
instan.  Apalagi jika itu adalah
sebuah kesuksesan jangka panjang.
Untuk mencapai sebuah tujuan
diperlukan kesabaran. Jika Anda ingin
sampai ke kantor atau rumah dengan
selamat, tentu Anda harus sabar
menghadapi kemacetan dan pengemudi
lain yang ugal-ugalan atau melanggar
lalu lintas. 
Demikian juga untuk menggapai
kesuksesan. Kesabaran adalah kunci
dan fondasi untuk membangun
kesuksesan. Jika Anda dicemoohkan
orang, mendapatkan penolakan,
menghadapi banyak rintangan atau
belum memperoleh hasil signifikan
dari kerja keras Anda selama ini,
bersabarlah.
Sebelum menjadi orang terkaya di
dunia versi majalah Forbes, Bill
Gates selama bertahun-tahun menerima
pendapatan dari software ciptaannya
hanya $2 per hari. Nilai yang lebih
rendah dari gaji seorang pegawai
rendahan sekalipun di Amerika. Tapi
Bill Gates tetap sabar dan yakin
dalam menjalankan bisnisnya.
Demikian juga J.K Rowling, penulis
laris buku Harry Potter yang sangat
mendunia. Sebelum sebuah penerbit
kecil di Inggris, Bloomsbury
menerbitkan novel Harry Potter, J.K
Rowling  menghadapi 12 kali penolakan
terhadap manuskripnya. Seandainya J.K
Rowling menyerah dan tidak sabar
dalam menghadapi 12 penolakan
tersebut, kita tidak pernah membaca
hasil karyanya menakjubkan itu dan ia
pun tidak sesukses seperti sekarang
ini.   
Shobat, jika Anda merasa sudah cukup
bersabar. Tambahkan lagi dosis sabar
Anda. Perbedaan antara kesuksesan dan
kegagalan adalah pada kesabaran dan
ketekunan. 

-----140414-----

DALAM KONDISI APAPUN, LAKUKAN SELALU YANG TERBAIK YANG KITA BISA


Saat kita menjelang dewasa, hidup
memang tidak selalu indah.
Lihatlah, langit pun tak selalu cerah,
suram malam kadang tak berbintang.
Itulah lukisan alam. Itulah aturan
Tuhan.
Hidup adalah belajar. Belajar untuk
menyelesaikan setiap teka-teki yang
sudah disiapkan oleh-Nya untuk kita.
Yang terpenting adalah, dalam kondisi
apapun, lakukanlah selalu yang
terbaik yang kita bisa.
Seberat apapun masalahmu kawan,
sekelam apapun beban dalam hidupmu,
janganlah engkau berlari, apalagi
sembunyi!
Temuilah Dia dengan lapang dada dan
bersihnya hati. Yakinlah, dengan
KESABARAN, kita akan bisa bertahan
dari segala badai cobaan.
Saat engkau mendapati masalah,
yakinlah, sebenarnya engkau tengah
dipersiapkan-NYA tuk menjadi sosok
yang tegar & berani.


-----14042014-----

Sabtu, 12 April 2014

KISAH TUKANG KAYU

Seorang tukang bangunan yang sudah
tua berniat untuk pensiun dari
profesi yang sudah ia geluti selama
puluhan tahun.
Ia ingin menikmati masa tua bersama
istri dan anak cucunya. Ia tahu ia
akan kehilangan penghasilan rutinnya
namun bagaimanapun tubuh tuanya butuh
istirahat. Ia pun menyampaikan
rencana tersebut kepada mandornya.
Sang Mandor merasa sedih, sebab ia
akan kehilangan salah satu tukang
kayu terbaiknya, ahli bangunan yang
handal yang ia miliki dalam timnya.
Namun ia juga tidak bisa memaksa.
Sebagai permintaan terakhir sebelum
tukang kayu tua ini berhenti, sang
mandor memintanya untuk sekali lagi
membangun sebuah rumah untuk terakhir
kalinya.
Dengan berat hati si tukang kayu
menyanggupi namun ia berkata karena
ia sudah berniat untuk pensiun maka
ia akan mengerjakannya tidak dengan
segenap hati.
Sang mandor hanya tersenyum dan
berkata, "Kerjakanlah dengan yang
terbaik yang kamu bisa. Kamu bebas
membangun dengan semua bahan terbaik
yang ada."
Tukang kayu lalu memulai pekerjaan
terakhirnya. Ia begitu malas-malasan.
Ia asal-asalan membuat rangka
bangunan, ia malas mencari, maka ia
gunakan bahan-bahan berkualitas
rendah. Sayang sekali, ia memilih
cara yang buruk untuk mengakhiri
karirnya.
Saat rumah itu selesai. Sang mandor
datang untuk memeriksa. Saat sang
mandor memegang daun pintu depan, ia
berbalik dan berkata, "Ini adalah
rumahmu, hadiah dariku untukmu!"

Betapa terkejutnya si tukang kayu. Ia
sangat menyesal. Kalau saja sejak
awal ia tahu bahwa ia sedang
membangun rumahnya, ia akan
mengerjakannya dengan
sungguh-sungguh. Sekarang akibatnya,
ia harus tinggal di rumah yang ia
bangun dengan asal-asalan.
Inilah refleksi hidup kita!

Pikirkanlah kisah si tukang kayu ini.
Anggaplah rumah itu sama dengan
kehidupan Anda. Setiap kali Anda
memalu paku, memasang rangka,
memasang keramik, lakukanlah dengan
segenap hati dan bijaksana.
Sebab kehidupanmu saat ini adalah
akibat dari pilihanmu di masa lalu.
Masa depanmu adalalah hasil dari
keputusanmu saat ini.

-----120414-----

EKONOMI INTERNASIONAL"Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Perdagangan Internasional"

DOSEN            : SULKARNAIN, SE, M.Si
MAKALAH     : EKONOMI INTERNASIONAL

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PERDAGANGAN INTERNASIONAL


OLEH KELOMPOK I
KELAS A dan B / SEMESTER III



Zaenal halis          212210035
Kartini                  212210037
Hardianto             212210066
Muh. Rizal N       212210088
Muh. Idham         212210026

Rusdi Jumaidi      209210011
Mustamin T          212210011
Muh.Asrul            212210025
Firman                  212210004
Heriani                 212210017


JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Ekonomi Internasional “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Perdagangan Internasional” dengan baik tanpa adanya kendala apapun yang berarti.
Tugas makalah ini penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Ekonomi Internasional. Tujuan lain penyusunan tugas ini adalah supaya para pembacanya dapat memahami tentang bagaiman Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Perdagangan Internasional. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Yang utama penulis mengucapakan terimakasih kepada Bapak Sulkarnain, SE., M.Si , selaku dosen mata kuliah Ekonomi Internasional.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah sempurna. Penulis mengucapkan terimakasih.




Parepare, 17 November 2013


PENULIS


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A.    Latar Belakang.......................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C.     Tujuan........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
A.    Pertumbuhan Ekonomi.............................................................................. 3
B.     Perdagangan Internasional........................................................................ 12
C.     Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Perdagangan
Internasional.............................................................................................. 17
BAB III KESIMPULAN..................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 27


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran yang lain. Wijono (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator kemajuan pembangunan.
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth, Salvatore, 2004). Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion. Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan.
Ketika perdagangan internasional menjadi pokok bahasan, tentunya perpindahan modal antar negara menjadi bagian yang penting juga untuk dipelajari. Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Vernon, perpindahan modal khususnya untuk investasi langsung, diawali dengan adanya perdagangan internasional (Appleyard, 2004). Ketika terjadi perdagangan internasional yang berupa ekspor dan impor, akan memunculkan kemungkinan untuk memindahkan tempat produksi. Peningkatan ukuran pasar yang semakin besar yang ditandai dengan peningkatan impor suatu jenis barang pada suatu negara, akan memunculkan kemungkinan untuk memproduksi barang tersebut di negara importir. Kemungkinan itu didasarkan dengan melihat perbandingan antara biaya produksi di negara eksportir ditambah dengan biaya transportasi dengan biaya yang muncul jika barang tersebut diproduksi di negara importir. Jika biaya produksi di negara eksportir ditambah biaya transportasi lebih besar dari biaya produksi di negara importir, maka investor akan memindahkan lokasi produksinya di negara importir (Appleyard, 2004).

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini, yaitu :
1.      Apa pengertian pertumbuhan ekonomi ?
2.      Apa pengertian perdagangan internasional ?
3.      Apa pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap perdagangan internasional ?

C.    Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu :
1.      Untuk mengetahui dan mengerti apa pengertian pertumbuhan ekonomi.
2.      Untuk mengetahui dan mengerti apa itu perdagangan internasional.
3.      Untuk mengetahui dan mengerti apa pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap perdagangan internasional.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pertumbuhan Ekonomi
1.      Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Atau secara singkat pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
2.      Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan. Terdapat beberapa teori yang mengungkapkan tentang konsep pertumbuhan ekonomi, secara umum teori tersebut sebagai berikut:
1)      Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
Teori ini dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
·         Werner Sombart (1863-1947)
Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:
1.      Masa perekonomian tertutup
Pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi pertukaran barang atau jasa. Masa pererokoniam ini memiliki ciri-ciri:
1.      Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri
2.      Setiap individu sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen
3.      Belum ada pertukaran barang dan jasa



2.      Masa kerajinan dan pertukangan
Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
1.        Meningkatnya kebutuhan manusia
2.        Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian
3.        Timbulnya pertukaran barang dan jasa
4.        Pertukaran belum didasari profit motive
3.      Masa kapitalis
Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut:
§  Tingkat prakapitalis
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
1.      Kehidupan masyarakat masih statis
2.      Bersifat kekeluargaan
3.      Bertumpu pada sektor pertanian
4.      Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri
5.      Hidup secara berkelompok
§  Tingkat kapitalis
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
1.      Kehidupan masyarakat sudah dinamis
2.      Bersifat individual
3.      Adanya pembagian pekerjaan
4.      Terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan
§  Tingkat kapitalisme raya
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
1.      Usahanya semata-mata mencari keuntungan
2.      Munculnya kaum kapitalis yang memiliki alat produksi
3.      Produksi dilakukan secara masal dengan alat modern
4.      Perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli
5.      Dalam masyarakat terdapat dua kelompok yaitu majikan dan buruh
§  Tingkat kapitalisme akhir
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu :
1.      Munculnya aliran sosialisme
2.      Adanya campur tangan pemerintah dalam ekonomi
3.      Mengutamakan kepentingan bersama
·         Friedrich List (1789-1846)
Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut:
1.      Masa berburu dan pengembaraan
2.      Masa beternak dan bertani
3.      Masa bertani dan kerajinan
4.      Masa kerajinan, industri, perdagangan
·         Karl Butcher (1847-1930)
Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat tingkatan sebagai berikut:
1.      Masa rumah tangga tertutup
2.      Rumah tangga kota
3.      Rumah tangga bangsa
4.      Rumah tangga dunia



·         Walt Whiteman Rostow (1916-1979)
W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The Stages of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut:
1.      Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
a)      Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas.
b)      Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern
c)      Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai
2.      Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for take off)
a)      Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses transisi.
b)      Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang industri.
3.      Periode Lepas Landas (The take off)
a)      Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak penghalang-penghaang pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
b)      Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi diperluas
c)      Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat
d)     Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih dari jumlah pendapatan nasional.
e)      Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada mengalami ekspansi dengan cepat.
4.      Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)
a)      Merupakan perkembangan terus menerus daimana perekonoian tumbuh secaa teratur serta lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi modern.
b)      Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat.
c)      Output dapat melampaui pertamabahn jumlah penduduk
d)     Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
e)      Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan industri pad masa take off dengan penerapan teknologi modern.
5.      Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)
a)      Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading sector) bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa.
b)      Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan pangan.
c)      Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.
d)     Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi
2)      Teori Klasik
·         Adam Smith
Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
·         David Ricardo
Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation.
3)      Teori Neoklasik
·         Robert Solow
Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.
·         Harrord Domar
Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
3.      Cara Mengukur Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara membandingkan. Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP).
PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level provinsi di Indonesia biasanya disebut Produk Domestik Regional Bruto-PDRB). PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan kesejahteraan penduduk di suatu tempat.
Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan jasa, namun banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :
1)      Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi sering merujuk pada tiga sumber pertumbuhan, yaitu : (a) peningkatan tenaga kerja, (b) peningkatan modal, dan (c) peningkatan efisiensidimana kedua faktor ini digunakan. Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang telah tersedia bekerja lebih lama, atau jika ada tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan persediaan modal dapat meningkat jika perusahaan mendorong kapasitas produktifnya dengan menambah pabrik dan peralatan (investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang lebih dapat diperoleh dari jumlah tenaga kerja dan/atau modal yang sama. Ini sering disebut sebagai Total Factor Productivity (TFP).
2)      Terjadinya penurunan (downturns) pada ekonomi. Ini menjawab pertanyaan mengapa output dapat turun atau naik lebih lambat. Secara logika, apapun yang menyebabkan penurunan pada tenaga kerja, modal, atau TFP akan menyebabkan penurunan pada output atau setidaknya pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti bencana alam, penyebaran penyakit berbahaya dan kerusuhan.
Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya, total nilai berbagai macam barang dan jasa diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin dijumlahkan begitu saja dengan, misalnya, produksi roti, maka proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai uang produksi barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan dan tahunan oleh Biro Pusat Statistik (BPS).
Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut dengan PDB nominal (PDB atas dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke waktu, seiring dengan perubahan kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya.
Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang tetap atau dipatok, didapatlah nilai PDB riil (PDB atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai riil tersebut dipilihlah satu tahun dasar—misalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan jasa dihitung berdasarkan harga masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga barang sudah tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai dengan adanya perubahan kuantitas barang/jasa.
Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output produksi secara riil. Inilah yang sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut sebagai “pertumbuhan ekonomi” tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total barang dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perekonomian.
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%
4.      Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:
1.      Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
2.      Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

3.      Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
4.      Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
5.      Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
5.      Manfaat Pertumbuhan Ekonomi
Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:
1.      Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional. Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
2.      Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.
3.      Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651).

B.     Perdagangan Internasional
1.    Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
2.    Teori Perdagangan Internasional
Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.
Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.
Ada beberapa model perdagangan internasional diantaranya:
·         Model Adam Smith
Adam Smith mengemukakan teori yang disebut Theory of Absolute Advantage (teori keunggulan mutlak). Menurut teori ini suatu negara disebut memiliki keunggulan mutlak dibandingkan negara lain apabila negara tersebut dapat memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi negara lain. Misalnya Indonesia memproduksi gas alam cair. Jepang tidak mempunyai sumber gas alam, tetapi mampu memproduksi mobil. Dengan demikian, terjadilah perdagangan barang antara Indonesia dan Jepang.
·         Model Ricardian
David Ricardo mengajukan teori tentang perdagangan internasional yang disebut Theory of Comparative Advantage (Teori Keunggulan Komparatif). Menurut David Ricardo keunggulan komparatif suatu negara apabila negara tersebut dapat memproduksi suatu barang atau jasa dengan efisien dan lebih murah dibandingkan negara lain. Sebagai contoh, Indonesia dan Korea Selatan negara produsen komputer. Korea Selatan mampu memproduksi komputer dengan harga lebih murah daripada Indonesia. Korea Selatan memiliki keunggulan komparatif dibandingkan Indonesia dalam memproduksi komputer. Indonesia akan lebih untung apabila mengimpor komputer dari Korea Selatan.
·         Model Heckscher-Ohlin
Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional.
Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang buruh intensif dibanding memiliki kecukupan modal dan sebagainya.
·         Faktor Spesifik
Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengendalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan.
·         Model Gravitasi
Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisis yang lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik di antara dua benda. Model ini telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisis ekonometri. Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.
3.    Manfaat perdagangan internasional
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut :
1.      Menjalin Persahabatan Antar Negara
2.      Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
3.      Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
4.      Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
5.      Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
4.    Faktor pendorong
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
1.    Faktor Alam/ Potensi Alam
2.    Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
3.    Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
4.    Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
5.    Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
6.    Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
7.    Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
8.    Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
9.    Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
Perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi saja. Manfaatnyadi bidang lain pada masa globalisasi ini juga semakin terasa. Bidang itu antara lain politik,sosial, dan pertahanan keamanan. Di bidang ekonomi, perdagangan internasional dilakukan semua negara untuk memenuhikebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan manusia, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri, tanpa bantuan orang lain. Begitu juga dengan negara, tidak ada negara yangbisa bertahan tanpa kerja sama dengan negara lain. Negara yang dahulu menutup diri dariperdagangan internasional, sekarang sudah membuka pasarnya. Misalnya, Rusia, China, dan Vietnam. Perdagangan internasional juga memiliki fungsi sosial. Misalnya, ketika harga bahan pangan dunia sangat tinggi. Negara-negara penghasil beras berupaya untuk dapat mengekspornya. Di samping memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi secarasosial. Jika krisis pangan dunia terjadi, maka bisa berakibat pada krisis ekonomi. Akibatberantainya akan melanda ke semua negara. Pada era globalisasi ini banyak muncul perusahaan multi nasional. Perusahaan sepertiini sahamnya dimiliki oleh beberapa orang dari beberapa negara. Misalnya, saham telkomseldimiliki oleh beberapa orang dari Indonesia dan Singapura. Perusahaan multi nasional sepertiini dapat mempererat hubungan sosial antar bangsa. Di dalamnya banyak orang dari berbagainegara saling bekerja sama. Maka terjadilah persabatan di antara mereka.
Perdagangan internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan antar negarabisa mempererat hubungan politik antar negara. Sebaliknya, hubungan politik juga bisamempererat hubungan dagang. Perdagangan internasional juga berfungsi untuk pertahanan keamanan. Misalnya, suatunegara nonnuklir mau mengembangkan senjata nuklir. Negara ini dapat ditekan dengandikenai sanksi ekonomi. Artinya, negara lain tidak diperbolehkan menjalin hubungan dagangdengan negara tersebut. Biasanya upaya seperti ini harus dengan persetujuan PBB. Hal inidilakukan demi terciptanya keamanan dunia. Perdagangan internasional juga terkait dengan pertahanan suatu negara. Setiap negaratentu membutuhkan senjata untuk mempertahankan wilayahnya. Padahal, tidak semua negaramampu memproduksi senjata. Maka diperlukan impor senjata. Untuk mencegah perdagangan barang-barang yang membahayakan, diperlukan kerjasama internasional. Barang yang membahayakan tersebut misalnya senjata gelap, obat-obatanterlarang, hewan langka, ternak yang membawa penyakit menular, dsb. Untuk kepentinganinilah pemerintah semua negara memiliki bea cukai. Instansi ini dibentuk pemerintahsuatu negara untuk memeriksa barang-barang dan bagasi ketika memasuki suatu negara. Pemeriksaan ini diperlukan untuk melihat apakah pajaknya telah dibayar. Pemeriksaan jugauntuk mengecek barang-barang tersebut barang selundupan ataupun barang terlarang atau tidak. Cara yang digunakan dalam pemeriksaan antara lain dengan melihat dokumen barang,menggunakan detektor barang berbahaya, atau menggunakan anjing pelacak.

C.    Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional memiliki peranan strategis dalam proses pembangunan ekonomi. Paul R. Krugman dan Maurice Obstfeld (2006:11)  menyatakan perdagangan internasional memberikan peluang perpindahan (shift)  barang dan jasa antar negara, terjadinya perdagangan antar negara. Melalui perdagangan internasional membantu meningkatkan kapasitas produksi suatu negara/kawasan (production possibility frontier). Perdagangan internasional mempunyai pengaruh yang positif terhadap  pertumbuhan ekonomi. Perdagangan luar negeri mempunyai peran yang sangat signifikan bagi pertumbuhan ekonomi yang diharapkan sebagai  harapan awal bagi proses peningkatan pembangunan pascakrisis ekonomi sehingga harapan untuk mewujudkan kesejahteraan untuk masyarakat bisa terwujud. Sehingga untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi maka salah satu yang sangat penting adalah peningkatan pada perdagangan luar negeri.
Dibukanya suatu perekonomian Indonesia terhadap hubungan luar negeri mempunyai konsekuensi yang luas terhadap perekonomian dalam negeri. Konsekuensi ini mencakup aspek ekonomis maupun nonekonomis.
Dua konsekuensi penting dari perdagangan yaitu :
a.         Adanya manfaat perdagangan
b.         Adanya kecenderungan ke arah spesialisasi dalam produksi barang-barang yang memiliki keunggulan komparatif.
Setiap negara dalam melakukan perdagangan internasional akan mengalami dampak positif dan dampak negatif terhadap perekonomian negara itu sendiri. Sejauh mana pengaruh perekonomian negara tiap negara berbeda-beda.
v  Dampak positif dari perdagangan internasional antara lain :
·           Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kuantitas dan kualitas.
·            Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional.
·            Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.
·           Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri, terutamadalam bidang sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat.
·           Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
·           Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk berkeja.
·           Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.
v  Dampak negatif dari perdagangan internasional antara lain :
·           Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
·           Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
·           Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.
·           Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.
1)      Aspek Ekonomis
Pengaruh ekonomis dari perdagangan luar negeri terhadap perekonomian dalam negeri digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1.    Pengaruh-pengaruh pada konsumsi (consumption effects)
Pengaruh penting pada konsumsi masyarakat adalah bergesernya garis Consumption Possibility Frontier (CPF) ke atas (atau pendapatan rill). Ini berarti bahwa karena perdagangan, masyarakat bisa berkonsumsi dalam jumlah yang lebih besar daripada sebelum ada perdagangan. Ini sama saja dengan mengatakan bahwa pendapatan rill masyarakat, meningkat dengan adanya perdagangan.
Pengaruh utama dari perdagangan terhadap pola konsumsi ada 2 yaitu :
a)      Transformasi, yaitu proses pengubahan barang-barang dalam negeri menjadi barang-barang lain yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Konsep transformasi mencakup :
ü  Transformasi melalui produksi
Yaitu memasukkkan sumber-sumber ekonomi (input) ke dalam pabrik-pabrik dan proses produksi lain untuk menghasilkan barang-barang akhir (output).
ü  Transformasi melalui perdagangan
Yaitu menukarkan suatu barang dengan barang lain yang lebih kita butuhkan. Keduanya akan mencapai hasil yang sama yaitu mengubah satu barang menjadi barang lain yang di anggap lebih bernilai atau lebih di butuhkan.
Dalam ekonomi, proses transformasi bagi masyarakat menjadi dua macam yaitu peroses produksi dan proses perdagangan atau pertukaran. Inilah sumber dari kenaikan pendapatan rill masyarakat dari perdagangan luar negri yaitu adanya kemungkinan yang lebih luas dan lebih menguntungkan untuk mentransfomasikan sumber-sumber ekonomi dalam negri menjadi barang-barang yang dibutuhkan masyarakat.
b)      Demonstration effects (pengaruh percontohan)
Yaitu pengaruh yang bersifat langsung dari perdagangan terhadap pola dan kecendrungan berkonsumsi masyarakat. Pengaruh ini bisa bersifat positif atau bersifat negatif. Demonstrasi efek yang bersifat positif adalah perubahan pola dan kecendrungan berkonsumsi yang mendorong kemauan untuk berproduksi lebih besar. Demonstrasi efek yang bersifat negatif adalah apabila dibukanya hubungan dengan luar negri menimbulkan pola dan kebiasaan konsumsi asing yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan perekomian tersebut. Misalnya, masyarakat (dimulai dari golongan yang berpenghasilan tinggi) cendrung untuk meniru gaya dan kebiasaan hidup dan konsumsi dari negara-negara maju lewat “contoh-contoh” yang ditunjukan lewat media seperti film,refisi, majalah-majalah dan sebagainya. Akibatnya ada kecendrungan bagi masyarakat tersebut untuk berkonsumsi yang “berlebihan” (dilihat dari tahap perkembangan ekonomi dan kemampuan produksi masyarakat).
Menentukan apakah pengaruh positif lebih besar dari pengaruh negatif atau sebaliknya, adalah persoalan yang sulit. Singkatnya demonstration effects memang ada, tetapi apakah efek negatif atau efek positifnya yang lebih menonjol sulit untuk ditentukan secara umum. Ini tergantung dari situasinya kasus demi kasus.
2.    Pengaruh-pengaruh pada produksi (production effects)
Perdagangan luar negeri mempunyai pengaruh yang kompleks terhadap sektor produksi  di dalam negeri. Secara umum ada empat pengaruh, yaitu ;
a)        Spesialisasi produksi
Kita telah melihat bahwa perdagangan internasional mendorong masing-masing negara ke arah spesialisasi dalam produksi barang dimana negara tersebut memiliki keunggulan komparatifnya. Namun spesialisasi itu sendiri tidak membawa manfaat kecuali apabila disertai kemungkinan menukarkan hasil produksinya dengan barang-barang lain yang dibutuhkan. Spesialisasi plus perdagangan bisa meningkatkan pendapatan rill masyarakat, tetapi spesialisasi tanpa perdagangan mungkin justru menurunkan pendapatan rill dan kesejahteraan masyarakat.
Ada tiga keadaan yang membuat spesialisasi dan perdagangan tidak selalu bermanfaat bagi suatu Negara. Keadaan ini adalah :
a.       Ketidakstabilan pasar luar negeri
b.      Keamanan nasional
c.       Dualisme
b)    Perdagangan meningkatkan pendapatan rill masyarakat. Dengan pendapatan rill yang tinggi berarti negara tersebut mampu untuk menyisikan dan sumber-sumber ekonomi yang lebih besar bagi investasi. Investasi yang lebih tinggi berarti laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Jadi perdagangan bisa mendorong laju pertumbuhan ekonomi.
Ada tiga hal mengenai pengaruh perdagangan internasional yaitu :
1. Harus mengetahui berapa dari manfaat perdagangan yang diterima oleh negara tersebut dan  berapa yang diterima oleh negara asing yang memiliki faktor produksi. Dengan kata lain yang lebih penting adalah berapa kenaikan GNP, bukan kenaikan GDP yang ditimbulkan oleh adanya perdagangan.
2.    Harus mengetahui berapa dari kenaikan pendapatan rill. Dari segi pertumbuhan ekonomi yang penting adalah kenaikan investasi dalam negeri dan bukan hanya investibel surplusnya.
3.    Harus dapat membedakan perumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
c)      “Vent for Surplus”
Konsep ini aslinya berasal dari adam smith. Menurut smith perdaganagan luar negeri membuka daerah pasar baru yang lebih luas (vent) bagi hasil produksi dalam negeri, sehingga sumber-sumber ekonomi yang belum semua dimanfaatkan  (surplus) bisa dimanfaatkan.
Dimasa sekarang sumber-sumber ekonomi yang belum dimaanfaatkan kebanyakan tidak lagi berupa tanah-tanah pertanaian (meskipun kadang-kadang masih demikian), tetapi berupa sumber-sumber alam (khususnya, energi) dan kadang-kadang juga tenaga kerja yang berlimpah dan murah.
d)     Peningkatan Produktivitas
Pengaruh yang sangat penting dari perdagangan luar negri terhadap sektor produksi adalah berupa peningkatan produktifitas dan efisien. Pada umumnya ada tiga sumber utama dari peningkatan produktifitas dan efisiensi yang ditimbulkan oleh adanya perdagangan luar negri, yaitu :
§  Economies of scale
Adalah bahwa dengan makin luasnya pasaran, produksi bisa diperbesar dan dilakukan dengan cara lebih murah dan efisien.
§  Teknologi baru
Bentuk yang langsung dari penyebaran teknologi ini adalah apabila dengan dibukanya hubungan dengan luar negri, suatu negara bisa mengimpor barang (mesin) yang bisa meningkatkan produktifitasnya didalam negeri. Bentuk penyebaran teknologi yang bersifat tidak langsung tetapi yang sering kali justru sangat penting, adalah apabila para konsumen dalam negeri memperoleh pengetahuan mengenai produk-produk baru, cara-cara efisien dalam produksi, pemasaran dan manajemen perusahaan pada umumnya, semangat dan motifasi baru untuk melakukan inovasi dan sebagainya.
§  Rangsangan persaingan
Dalam hal ini dibukanya perdaganagan mempunyai pengaruh yang serupa dengan masuknya peruahaan-perusahaan baru yang lebih efisien kedalam sektor tersebut jadi perdaganagan luar negri bisa meningkatakan efisiensi suatu sektor melalui peningkatan persaingan. Dalam peraktik, apabila keadaan seperti itu terjadi maka bisa diharapkan bahwa perusahaan monopoli yang merasaa bahwa kelangsungan hidupnya dibahayakan tersebut akan berusaha sekuat tenaga untuk menghalang-halangi mengalirnya barang-barang dari luar negri, misalnya dengan menuntut pengenaan bea masuk yang tinggi. Hal yang penting untuk dicatat mengenai kemungkinan peningkatan produktifitas (efisiensi) melalu hubungan internasional ini.
Diantara ketiga sumber peningkatan produktifitas yaitu ekonomies of scale, teknologi baru dan rangsangan persaingan, satu telah mendapatkan penekanan dan perhatian khusus dari negara-negara sedang berkembang. Sumber ini adalah teknologi baru.
3. Pengaruh-pengaruh pada distribusi pendapatan masyarakat (distribution effects)
Ada dua sudut pandang mengenai pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap distribusi pendapatan, yaitu :
a.        Pendapat kaum neoklasik
Kaum neoklasik mengatakan hubungan luar negri mempengaruhi distribusi pendapatan lewat dua saluran utama, yaitu slauran perdagangan dan saluran aliran modal. Satu kesimpulan penting dalam model ini adalah bahwa suatau negara cenderung berspesialisasi dalam barang-barang yang mengundangkan faktor produksi yang tersedia relatif lebih banyak di dalam negeri
b.      Pendapat kaum anti Neoklasik
Mengatakan bahwa perdagangan bebas dan penanaman modal asing justru meningkatkan ketimpangan distribusi pendapatan di dalam suatu Negara maupun antarnegara.
2)      Aspek Non-Ekonomis
Aspek ekonomi hanyalah salah satu aspek dari hubungan internasional meskipun mungkin merupakan aspek yang sangat penting, kalau tidak yang paling penting. Oleh sebab itu bentuk dan pola hubungan luar negeri yang baik bagi suatu negara tidak bisa ditentukan oleh para ekonom saja. Kebijaksanaan luar negri yang baik adalah apabila terdapat sinkronisasi (keterkaitan) dan keseimbangan antara aspek ekonominya dan aspek-aspek lain seperti, aspek kultular, aspek politik dan aspek militer. Pengaruh pembukaan hubungan luar negeri terhadap kebudayaan terhadap kehidupan politik dan strategi militer bagi negara adalah sangatlah luas dan komplek. Oleh sebab itu bukanlah suatu pelanggaran etika propesi apabila ekonom juga ikut berbicara mengenai aspek ekonomis dari kebijaksanaan luar negri, politik luar negri, dan strategi militer luar negeri.











BAB III
KESIMPULAN

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Teori pertumbuhan ekonomi ada tiga, yaitu teori pertumbuhan ekonomi historis, klasik dan neoklasik. Adapun rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%. Fakrot-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu SDM, SDA, factor ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya, dan sumber daya modal.
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor. Model perdagangan internasional yaitu model Adam Smith, model Ricardigan, model Heckscher-Ohlin, Faktor Spesifik dan model gravitasi.
Perdagangan internasional bertujuan untuk memenuhi kebutuhan negaranya dan mencari keuntungan. Terjadinya perdagangan internasional dikarenakan adanya perbedaan sumber daya yang ada pada setiap daerah, seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, upah dan biaya produksi, dan harga barang. Dan pembayaran perdagangan internasional melalui devisa. Banyak factor yang mempengaruhi perdagangan internasional antara nya: perbedaan teknologi di dalam Negara tersebut, perbedaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki suatu Negara tersebut. Dan terdapat pula kebijakan-kebijakaan perdagangan internasional yaitu: tarif, subsidi ekspor dan pembatasan import. Terdapat dampak positif dan negative dalam perdagangan internasional: dampak positif, memenuhi kebutuhan Negara, mengurahi pengangguran, menambah ilmu, menambah devisa Negara. Dan dampak negative nya adalah, mematikan usaha kecil, adanya ketergantungan.
Perdagangan Internasional memiliki peranan strategis dalam proses pembangunan ekonomi. Paul R. Krugman dan Maurice Obstfeld (2006:11)  menyatakan perdagangan internasional memberikan peluang perpindahan (shift)  barang dan jasa antar negara, terjadinya perdagangan antar negara. Melalui perdagangan internasional membantu meningkatkan kapasitas produksi suatu negara/kawasan (production possibility frontier). Perdagangan internasional mempunyai pengaruh yang positif terhadap  pertumbuhan ekonomi. Perdagangan luar negeri mempunyai peran yang sangat signifikan bagi pertumbuhan ekonomi yang diharapkan sebagai  harapan awal bagi proses peningkatan pembangunan pascakrisis ekonomi sehingga harapan untuk mewujudkan kesejahteraan untuk masyarakat bisa terwujud. Sehingga untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi maka salah satu yang sangat penting adalah peningkatan pada perdagangan luar negeri.



DAFTAR PUSTAKA