DOSEN : SULKARNAIN, SE, M.Si
MAKALAH : EKONOMI INTERNASIONAL
PENGARUH
PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PERDAGANGAN INTERNASIONAL
OLEH
KELOMPOK I
KELAS
A
dan B
/ SEMESTER III
Zaenal
halis 212210035
Kartini 212210037
Hardianto 212210066
Muh.
Rizal N 212210088
Muh.
Idham 212210026
Rusdi
Jumaidi 209210011
Mustamin
T 212210011
Muh.Asrul 212210025
Firman 212210004
Heriani 212210017
JURUSAN
EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PAREPARE
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah Ekonomi Internasional “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap
Perdagangan Internasional” dengan baik tanpa adanya kendala apapun yang
berarti.
Tugas makalah ini penulis susun untuk memenuhi salah
satu tugas pada mata kuliah Ekonomi Internasional. Tujuan
lain penyusunan tugas ini adalah supaya para pembacanya dapat memahami tentang bagaiman Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Perdagangan
Internasional. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
ini. Yang utama penulis mengucapakan terimakasih kepada Bapak Sulkarnain, SE., M.Si , selaku dosen mata kuliah Ekonomi
Internasional.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, saya menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran
dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah sempurna. Penulis mengucapkan
terimakasih.
Parepare, 17 November 2013
PENULIS
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
A.
Pertumbuhan
Ekonomi.............................................................................. 3
B.
Perdagangan
Internasional........................................................................ 12
C.
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Perdagangan
Internasional.............................................................................................. 17
BAB III KESIMPULAN..................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 27
DOSEN : SULKARNAIN, SE, M.Si
MAKALAH : EKONOMI INTERNASIONAL
PENGARUH
PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PERDAGANGAN INTERNASIONAL
OLEH
KELOMPOK I
KELAS
A
dan B
/ SEMESTER III
Zaenal
halis 212210035
Kartini 212210037
Hardianto 212210066
Muh.
Rizal N 212210088
Muh.
Idham 212210026
Rusdi
Jumaidi 209210011
Mustamin
T 212210011
Muh.Asrul 212210025
Firman 212210004
Heriani 212210017
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah
satu wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada
juga wacana lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga
barang-barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain
sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian
suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau
pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan
ukuran-ukuran yang lain. Wijono (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi
merupakan salah satu indikator kemajuan pembangunan.
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor
penggerak bagi pertumbuhan adalah perdagangan internasional. Salvatore
menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as
engine of growth, Salvatore, 2004). Jika aktifitas perdagangan
internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut
atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan
(2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang
berupa export promotion. Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan
ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan.
Ketika perdagangan internasional menjadi pokok
bahasan, tentunya perpindahan modal antar negara menjadi bagian yang penting
juga untuk dipelajari. Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Vernon,
perpindahan modal khususnya untuk investasi langsung, diawali dengan adanya
perdagangan internasional (Appleyard, 2004). Ketika terjadi perdagangan
internasional yang berupa ekspor dan impor, akan memunculkan kemungkinan untuk
memindahkan tempat produksi. Peningkatan ukuran pasar yang semakin besar yang
ditandai dengan peningkatan impor suatu jenis barang pada suatu negara, akan
memunculkan kemungkinan untuk memproduksi barang tersebut di negara importir.
Kemungkinan itu didasarkan dengan melihat perbandingan antara biaya produksi di
negara eksportir ditambah dengan biaya transportasi dengan biaya yang muncul
jika barang tersebut diproduksi di negara importir. Jika biaya produksi di
negara eksportir ditambah biaya transportasi lebih besar dari biaya produksi di
negara importir, maka investor akan memindahkan lokasi produksinya di negara
importir (Appleyard, 2004).
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan
masalah dalam penulisan makalah ini, yaitu :
1.
Apa
pengertian pertumbuhan ekonomi ?
2.
Apa
pengertian perdagangan internasional ?
3.
Apa
pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap perdagangan internasional ?
C.
Tujuan
Adapun tujuan
dalam penulisan makalah ini, yaitu :
1.
Untuk
mengetahui dan mengerti apa pengertian pertumbuhan ekonomi.
2.
Untuk
mengetahui dan mengerti apa itu perdagangan internasional.
3.
Untuk
mengetahui dan mengerti apa pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap perdagangan
internasional.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pertumbuhan Ekonomi
1.
Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu
negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode
tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional. Atau secara
singkat pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses kenaikan output per kapita dalam jangka
panjang. Adanya pertumbuhan ekonomi
merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
2.
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat
dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan. Terdapat
beberapa teori yang mengungkapkan tentang konsep pertumbuhan ekonomi, secara
umum teori tersebut sebagai berikut:
1)
Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
Teori ini dikemukakan oleh
beberapa ahli sebagai berikut:
Menurut Werner Sombart
pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:
1.
Masa perekonomian tertutup
Pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen
sehingga tidak terjadi pertukaran barang atau jasa. Masa pererokoniam ini
memiliki ciri-ciri:
1. Kegiatan manusia untuk
memenuhi kebutuhan sendiri
2. Setiap individu sebagai
produsen sekaligus sebagai konsumen
3. Belum ada pertukaran
barang dan jasa
2. Masa kerajinan dan
pertukangan
Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif
maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan
tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang
sesuai dengan keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan
pertukaran barang dan jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum
didasari oleh tujuan untuk mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling
memenuhi kebutuhan. Masa kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa ciri-ciri
sebagai berikut:
1.
Meningkatnya kebutuhan manusia
2.
Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian
3.
Timbulnya pertukaran barang dan jasa
4.
Pertukaran belum didasari profit motive
3.
Masa kapitalis
Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan
usahanya kaum kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi yang
dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhanya,
tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis
menjadi empat masa sebagai berikut:
§ Tingkat prakapitalis
Masa ini memiliki beberapa
ciri, yaitu:
1. Kehidupan masyarakat masih
statis
2. Bersifat kekeluargaan
3. Bertumpu pada sektor
pertanian
4. Bekerja untuk memenuhi
kebutuhan sendiri
5. Hidup secara berkelompok
§
Tingkat kapitalis
Masa ini memiliki beberapa
ciri, yaitu:
1. Kehidupan masyarakat sudah
dinamis
2. Bersifat individual
3. Adanya pembagian pekerjaan
4. Terjadi pertukaran untuk
mencari keuntungan
§
Tingkat kapitalisme raya
Masa ini memiliki beberapa
ciri, yaitu:
1. Usahanya semata-mata
mencari keuntungan
2. Munculnya kaum kapitalis
yang memiliki alat produksi
3. Produksi dilakukan secara
masal dengan alat modern
4. Perdagangan mengarah
kepada ke persaingan monopoli
5. Dalam masyarakat terdapat
dua kelompok yaitu majikan dan buruh
§
Tingkat kapitalisme akhir
Masa ini memiliki beberapa
ciri, yaitu :
1. Munculnya aliran
sosialisme
2. Adanya campur tangan
pemerintah dalam ekonomi
3. Mengutamakan kepentingan
bersama
Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi
menjadi empat tahap sebagai berikut:
1. Masa berburu dan
pengembaraan
2. Masa beternak dan bertani
3. Masa bertani dan kerajinan
4. Masa kerajinan, industri,
perdagangan
Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan
menjadi empat tingkatan sebagai berikut:
1. Masa rumah tangga tertutup
2. Rumah tangga kota
3. Rumah tangga bangsa
4. Rumah tangga dunia
W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang
bejudul The Stages of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan
perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut:
1.
Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
a)
Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam
fungsi-fungsi produksi yang terbatas.
b)
Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern
c)
Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai
2.
Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for
take off)
a)
Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam
proses transisi.
b)
Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi
produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang industri.
3.
Periode Lepas Landas (The take off)
a)
Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak
penghalang-penghaang pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
b)
Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi diperluas
c)
Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat
d)
Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau
lebih dari jumlah pendapatan nasional.
e)
Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada
mengalami ekspansi dengan cepat.
4.
Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)
a)
Merupakan perkembangan terus menerus daimana perekonoian tumbuh secaa
teratur serta lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi modern.
b)
Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 %
dari pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat.
c)
Output dapat melampaui
pertamabahn jumlah penduduk
d)
Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
e)
Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan
industri pad masa take off dengan penerapan teknologi modern.
5.
Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)
a)
Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading sector)
bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa.
b)
Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar
masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan
dasar, sandang, dan pangan.
c)
Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.
d)
Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi
2)
Teori Klasik
Teori Adam Smith
beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya
pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat
pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang
berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Ricardo berpendapat bahwa
faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat
pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga
kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat
digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan
mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan
dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation.
3)
Teori Neoklasik
Robert Solow berpendapat
bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada
manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output.
Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak
negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus
dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.
Teori ini beranggapan
bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat
dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas
tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
3.
Cara Mengukur Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara membandingkan. Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus
dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB)
atau Gross Domestic Product (GDP).
PDB
atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu
wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level provinsi di
Indonesia biasanya disebut Produk Domestik Regional Bruto-PDRB). PDB jika
dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih
spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan
kesejahteraan penduduk di suatu tempat.
Ada
banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan jasa,
namun banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :
1)
Sumber
pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi sering merujuk pada tiga sumber pertumbuhan,
yaitu : (a) peningkatan tenaga kerja, (b) peningkatan modal, dan (c)
peningkatan efisiensidimana kedua faktor ini digunakan. Jumlah tenaga kerja
dapat meningkat jika pekerja yang telah tersedia bekerja lebih lama, atau jika
ada tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan persediaan modal dapat meningkat jika
perusahaan mendorong kapasitas produktifnya dengan menambah pabrik dan
peralatan (investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang lebih dapat
diperoleh dari jumlah tenaga kerja dan/atau modal yang sama. Ini sering disebut
sebagai Total Factor Productivity (TFP).
2)
Terjadinya
penurunan (downturns) pada ekonomi. Ini menjawab pertanyaan mengapa output
dapat turun atau naik lebih lambat. Secara logika, apapun yang menyebabkan
penurunan pada tenaga kerja, modal, atau TFP akan menyebabkan penurunan pada
output atau setidaknya pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa
seperti bencana alam, penyebaran penyakit berbahaya dan kerusuhan.
Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya,
total nilai berbagai macam barang dan jasa diagregasikan. Namun karena berton-ton
baja tidak mungkin dijumlahkan begitu saja dengan, misalnya, produksi roti,
maka proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai uang produksi barang-barang
tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan dan tahunan oleh Biro
Pusat Statistik (BPS).
Nilai total pendapatan nasional
dalam satuan harga sekarang disebut dengan PDB nominal (PDB atas dasar harga
berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke waktu, seiring dengan perubahan
kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya.
Jika nilai nominal ini dihitung
dalam harga yang tetap atau dipatok, didapatlah nilai PDB riil (PDB atas dasar
harga konstan). Untuk menghitung nilai riil tersebut dipilihlah satu tahun
dasar—misalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan jasa dihitung berdasarkan
harga masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga barang sudah
tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai dengan adanya perubahan kuantitas
barang/jasa.
Perubahan PDB ini mencerminkan
perubahan kuantitas output produksi secara riil. Inilah yang sehari-hari
disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut sebagai “pertumbuhan
ekonomi” tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total barang dan jasa yang
diproduksi dalam sebuah perekonomian.
Rumus
menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin
Contoh soal :
PDB
Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah =
Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008
jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab
:
g =
{(467-420)/420}x100% = 11,19%
4.
Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:
1.
Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses
pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia
merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses
pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek
pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses
pembangunan.
2.
Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara
berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses
pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin
keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun
sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber
daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
3.
Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses
pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia
digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas
dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada
akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
4.
Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan
dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat
berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat
juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan
diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya.
Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap
anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
5.
Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan
manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal
berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran
pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan
produktivitas.
5.
Manfaat Pertumbuhan Ekonomi
Manfaat
Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:
1.
Laju
pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan
nasional. Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat
kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja
konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
2.
Sebagai
dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan
pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan
prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga
internasional lainnya.
3.
Sebagai
dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan
untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga
kerja dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651).
B.
Perdagangan
Internasional
1.
Pengertian
Perdagangan Internasional
Perdagangan
internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara
individu dengan pemerintah suatu negara
atau pemerintah suatu negara dengan
pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi
salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah
terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi,
sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan
internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran
perusahaan multinasional.
2.
Teori
Perdagangan Internasional
Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam
negeri, perdagangan internasional sangatlah
rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya
batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya
dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.
Selain itu,
kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan
timbangan, dan hukum dalam
perdagangan.
Ada beberapa
model perdagangan internasional diantaranya:
·
Model Adam Smith
Adam Smith mengemukakan teori yang disebut Theory
of Absolute Advantage (teori keunggulan mutlak). Menurut teori ini suatu negara
disebut memiliki keunggulan mutlak dibandingkan negara lain apabila negara
tersebut dapat memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi negara
lain. Misalnya Indonesia memproduksi gas alam cair. Jepang tidak mempunyai
sumber gas alam, tetapi mampu memproduksi mobil. Dengan demikian, terjadilah
perdagangan barang antara Indonesia dan Jepang.
·
Model Ricardian
David Ricardo mengajukan teori tentang
perdagangan internasional yang disebut Theory of Comparative Advantage (Teori
Keunggulan Komparatif). Menurut David Ricardo keunggulan komparatif suatu
negara apabila negara tersebut dapat memproduksi suatu barang atau jasa dengan
efisien dan lebih murah dibandingkan negara lain. Sebagai contoh, Indonesia dan
Korea Selatan negara produsen komputer. Korea Selatan mampu memproduksi
komputer dengan harga lebih murah daripada Indonesia. Korea Selatan memiliki
keunggulan komparatif dibandingkan Indonesia dalam memproduksi komputer.
Indonesia akan lebih untung apabila mengimpor komputer dari Korea Selatan.
·
Model Heckscher-Ohlin
Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian
dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih
rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun,
dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi
yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori
perdagangan internasional.
Teori ini berpendapat bahwa pola dari
perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara
akan mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor
pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal
yang langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai
Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang menemukan
bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang buruh intensif
dibanding memiliki kecukupan modal dan sebagainya.
·
Faktor Spesifik
Dalam model ini, mobilitas buruh antara
industri satu dan yang lain sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar
industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu
dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak
secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada
peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke
barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai tambahan,
pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal)
cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengendalian
atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal
dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal.
Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami
distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan.
·
Model Gravitasi
Model gravitasi perdagangan menyajikan
sebuah analisis yang lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang
lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka
perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam
ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton yang
juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik di antara dua benda. Model ini
telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisis ekonometri. Faktor lain
seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga
dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.
3.
Manfaat
perdagangan internasional
1.
Menjalin
Persahabatan Antar Negara
2.
Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi
di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan
hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya :
Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain.
Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan
yang tidak diproduksi sendiri.
3.
Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri
adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun
suatu negara dapat
memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara
lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang
tersebut dari luar negeri.
4.
Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak
menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka
khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan
internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan
menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
5.
Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu
negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih
modern.
4.
Faktor
pendorong
Banyak faktor yang mendorong suatu negara
melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
1.
Faktor Alam/ Potensi Alam
2.
Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam
negeri
4.
Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah
sumber daya ekonomi
6.
Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang
menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya
keterbatasan produksi.
7.
Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
Perdagangan
internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi saja. Manfaatnyadi
bidang lain pada masa globalisasi ini juga semakin terasa. Bidang itu antara
lain politik,sosial, dan pertahanan keamanan. Di bidang ekonomi, perdagangan
internasional dilakukan semua negara untuk memenuhikebutuhan rakyatnya. Negara
dapat diibaratkan manusia, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri, tanpa
bantuan orang lain. Begitu juga dengan negara, tidak ada negara yangbisa
bertahan tanpa kerja sama dengan negara lain. Negara yang dahulu menutup diri
dariperdagangan internasional, sekarang sudah membuka pasarnya. Misalnya,
Rusia, China, dan Vietnam. Perdagangan internasional juga memiliki fungsi
sosial. Misalnya, ketika harga bahan pangan dunia sangat tinggi. Negara-negara
penghasil beras berupaya untuk dapat mengekspornya. Di samping memperoleh
keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi secarasosial. Jika krisis pangan
dunia terjadi, maka bisa berakibat pada krisis ekonomi. Akibatberantainya akan
melanda ke semua negara. Pada era globalisasi ini banyak muncul perusahaan
multi nasional. Perusahaan sepertiini sahamnya dimiliki oleh beberapa orang
dari beberapa negara. Misalnya, saham telkomseldimiliki oleh beberapa orang
dari Indonesia dan Singapura. Perusahaan multi nasional sepertiini dapat
mempererat hubungan sosial antar bangsa. Di dalamnya banyak orang dari
berbagainegara saling bekerja sama. Maka terjadilah persabatan di antara
mereka.
Perdagangan
internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan antar negarabisa
mempererat hubungan politik antar negara. Sebaliknya, hubungan politik juga
bisamempererat hubungan dagang. Perdagangan internasional juga berfungsi untuk
pertahanan keamanan. Misalnya, suatunegara nonnuklir mau mengembangkan senjata
nuklir. Negara ini dapat ditekan dengandikenai sanksi ekonomi. Artinya, negara
lain tidak diperbolehkan menjalin hubungan dagangdengan negara tersebut.
Biasanya upaya seperti ini harus dengan persetujuan PBB. Hal inidilakukan demi
terciptanya keamanan dunia. Perdagangan internasional juga terkait dengan
pertahanan suatu negara. Setiap negaratentu membutuhkan senjata untuk
mempertahankan wilayahnya. Padahal, tidak semua negaramampu memproduksi
senjata. Maka diperlukan impor senjata. Untuk mencegah perdagangan
barang-barang yang membahayakan, diperlukan kerjasama internasional. Barang
yang membahayakan tersebut misalnya senjata gelap, obat-obatanterlarang, hewan
langka, ternak yang membawa penyakit menular, dsb. Untuk kepentinganinilah
pemerintah semua negara memiliki bea cukai. Instansi ini dibentuk
pemerintahsuatu negara untuk memeriksa barang-barang dan bagasi ketika memasuki
suatu negara. Pemeriksaan ini diperlukan untuk melihat apakah pajaknya telah
dibayar. Pemeriksaan jugauntuk mengecek barang-barang tersebut barang
selundupan ataupun barang terlarang atau tidak. Cara yang digunakan dalam
pemeriksaan antara lain dengan melihat dokumen barang,menggunakan detektor
barang berbahaya, atau menggunakan anjing pelacak.
C.
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Perdagangan Internasional
Perdagangan
Internasional memiliki peranan strategis dalam proses pembangunan ekonomi. Paul
R. Krugman dan Maurice Obstfeld (2006:11)
menyatakan perdagangan internasional memberikan peluang perpindahan
(shift) barang dan jasa antar negara,
terjadinya perdagangan antar negara. Melalui perdagangan internasional membantu
meningkatkan kapasitas produksi suatu negara/kawasan (production possibility
frontier). Perdagangan internasional mempunyai pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Perdagangan luar negeri
mempunyai peran yang sangat signifikan bagi pertumbuhan ekonomi yang diharapkan
sebagai harapan awal bagi proses
peningkatan pembangunan pascakrisis ekonomi sehingga harapan untuk mewujudkan
kesejahteraan untuk masyarakat bisa terwujud. Sehingga untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi maka salah satu yang sangat penting adalah peningkatan pada
perdagangan luar negeri.
Dibukanya suatu perekonomian Indonesia terhadap
hubungan luar negeri mempunyai konsekuensi yang luas terhadap perekonomian
dalam negeri. Konsekuensi ini mencakup aspek ekonomis maupun nonekonomis.
Dua konsekuensi penting dari perdagangan yaitu
:
a.
Adanya manfaat perdagangan
b.
Adanya kecenderungan ke arah spesialisasi dalam
produksi barang-barang yang memiliki keunggulan komparatif.
Setiap
negara dalam melakukan perdagangan internasional akan mengalami dampak positif
dan dampak negatif terhadap perekonomian negara itu sendiri. Sejauh mana
pengaruh perekonomian negara tiap negara berbeda-beda.
v Dampak positif
dari perdagangan internasional antara lain :
·
Kegiatan produksi dalam negeri menjadi
meningkat secara kuantitas dan kualitas.
·
Mendorong pertumbuhan ekonomi negara,
pemerataan pendapatan masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional.
·
Menambahkan devisa negara melalui bea
masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.
·
Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam negeri, terutamadalam bidang sektor industri dengan munculnya
teknologi baru dapat membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu
yang singkat.
·
Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat
terpenuhi.
·
Memperluas lapangan kerja dan kesempatan
masyarakat untuk berkeja.
·
Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama
antar negara.
v Dampak negatif
dari perdagangan internasional antara lain :
·
Barang-barang produksi dalam negeri terganggu
akibat masuknya barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang
menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
·
Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
·
Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena
pengaruh perdagangan bebas.
·
Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan
perekonomian negara akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam
negeri.
1)
Aspek Ekonomis
Pengaruh ekonomis dari perdagangan luar negeri
terhadap perekonomian dalam negeri digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Pengaruh-pengaruh
pada konsumsi (consumption effects)
Pengaruh
penting pada konsumsi masyarakat adalah bergesernya garis Consumption
Possibility Frontier (CPF) ke atas (atau pendapatan rill). Ini berarti bahwa
karena perdagangan, masyarakat bisa berkonsumsi dalam jumlah yang lebih besar
daripada sebelum ada perdagangan. Ini sama saja dengan mengatakan bahwa
pendapatan rill masyarakat, meningkat dengan adanya perdagangan.
Pengaruh
utama dari perdagangan terhadap pola konsumsi ada 2 yaitu :
a)
Transformasi, yaitu proses pengubahan barang-barang dalam
negeri menjadi barang-barang lain yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
Konsep transformasi mencakup :
ü Transformasi
melalui produksi
Yaitu memasukkkan sumber-sumber
ekonomi (input) ke dalam pabrik-pabrik dan proses produksi lain untuk
menghasilkan barang-barang akhir (output).
ü Transformasi
melalui perdagangan
Yaitu menukarkan suatu
barang dengan barang lain yang lebih kita butuhkan. Keduanya akan mencapai hasil
yang sama yaitu mengubah satu barang menjadi barang lain yang di anggap lebih
bernilai atau lebih di butuhkan.
Dalam ekonomi, proses transformasi bagi masyarakat menjadi dua macam yaitu peroses
produksi dan proses perdagangan atau pertukaran. Inilah sumber dari kenaikan
pendapatan rill masyarakat dari perdagangan luar negri yaitu adanya kemungkinan
yang lebih luas dan lebih menguntungkan untuk mentransfomasikan sumber-sumber
ekonomi dalam negri menjadi barang-barang yang dibutuhkan masyarakat.
b)
Demonstration effects (pengaruh percontohan)
Yaitu pengaruh yang bersifat langsung dari perdagangan terhadap pola dan
kecendrungan berkonsumsi masyarakat. Pengaruh ini bisa bersifat positif atau
bersifat negatif. Demonstrasi efek yang bersifat positif adalah perubahan pola
dan kecendrungan berkonsumsi yang mendorong kemauan untuk berproduksi lebih
besar. Demonstrasi efek yang bersifat negatif adalah apabila dibukanya hubungan
dengan luar negri menimbulkan pola dan kebiasaan konsumsi asing yang tidak
sesuai dengan tahap perkembangan perekomian tersebut. Misalnya, masyarakat
(dimulai dari golongan yang berpenghasilan tinggi) cendrung untuk meniru gaya
dan kebiasaan hidup dan konsumsi dari negara-negara maju lewat “contoh-contoh”
yang ditunjukan lewat media seperti film,refisi, majalah-majalah dan
sebagainya. Akibatnya ada kecendrungan bagi masyarakat tersebut untuk
berkonsumsi yang “berlebihan” (dilihat dari tahap perkembangan ekonomi dan
kemampuan produksi masyarakat).
Menentukan apakah pengaruh positif lebih besar dari pengaruh negatif atau
sebaliknya, adalah persoalan yang sulit. Singkatnya demonstration effects
memang ada, tetapi apakah efek negatif atau efek positifnya yang lebih menonjol
sulit untuk ditentukan secara umum. Ini tergantung dari situasinya kasus demi
kasus.
2. Pengaruh-pengaruh
pada produksi (production effects)
Perdagangan luar negeri mempunyai pengaruh yang
kompleks terhadap sektor produksi di dalam negeri. Secara umum ada empat
pengaruh, yaitu ;
a)
Spesialisasi produksi
Kita telah melihat bahwa perdagangan
internasional mendorong masing-masing negara ke arah spesialisasi dalam
produksi barang dimana negara tersebut memiliki keunggulan komparatifnya. Namun
spesialisasi itu sendiri tidak membawa manfaat kecuali apabila disertai
kemungkinan menukarkan hasil produksinya dengan barang-barang lain yang
dibutuhkan. Spesialisasi plus perdagangan bisa meningkatkan pendapatan rill masyarakat, tetapi spesialisasi tanpa perdagangan mungkin justru
menurunkan pendapatan rill dan kesejahteraan masyarakat.
Ada tiga keadaan yang membuat spesialisasi dan perdagangan tidak selalu
bermanfaat bagi suatu Negara. Keadaan ini adalah :
a.
Ketidakstabilan pasar luar negeri
b.
Keamanan nasional
c.
Dualisme
b) Perdagangan meningkatkan
pendapatan rill masyarakat. Dengan pendapatan rill yang tinggi berarti negara
tersebut mampu untuk menyisikan dan sumber-sumber ekonomi yang lebih besar bagi
investasi. Investasi yang lebih tinggi berarti laju pertumbuhan ekonomi yang
lebih tinggi. Jadi perdagangan bisa mendorong laju pertumbuhan ekonomi.
Ada tiga hal mengenai pengaruh perdagangan
internasional yaitu :
1.
Harus mengetahui berapa dari manfaat perdagangan yang diterima oleh negara tersebut
dan berapa yang diterima oleh negara asing yang memiliki faktor produksi.
Dengan kata lain yang lebih penting adalah berapa kenaikan GNP,
bukan kenaikan GDP yang ditimbulkan oleh adanya perdagangan.
2.
Harus mengetahui
berapa dari kenaikan pendapatan rill. Dari segi pertumbuhan ekonomi yang
penting adalah kenaikan investasi dalam negeri dan bukan hanya
investibel surplusnya.
3.
Harus dapat membedakan perumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
c)
“Vent for Surplus”
Konsep ini aslinya berasal
dari adam smith. Menurut smith perdaganagan luar negeri membuka daerah pasar baru yang lebih luas (vent) bagi hasil produksi dalam negeri, sehingga
sumber-sumber ekonomi yang belum semua dimanfaatkan (surplus) bisa
dimanfaatkan.
Dimasa sekarang
sumber-sumber ekonomi yang belum dimaanfaatkan kebanyakan tidak lagi berupa
tanah-tanah pertanaian (meskipun kadang-kadang masih demikian),
tetapi berupa sumber-sumber alam (khususnya, energi) dan kadang-kadang juga
tenaga kerja yang berlimpah dan murah.
d)
Peningkatan Produktivitas
Pengaruh yang sangat penting dari perdagangan luar negri terhadap sektor
produksi adalah berupa peningkatan produktifitas dan efisien. Pada umumnya
ada tiga sumber utama dari peningkatan produktifitas dan
efisiensi yang ditimbulkan oleh adanya perdagangan luar negri, yaitu :
§ Economies of scale
Adalah bahwa dengan makin luasnya pasaran, produksi bisa diperbesar dan
dilakukan dengan cara lebih murah dan efisien.
§ Teknologi baru
Bentuk yang langsung dari
penyebaran teknologi ini adalah apabila dengan dibukanya hubungan dengan luar
negri, suatu negara bisa mengimpor barang (mesin) yang bisa
meningkatkan produktifitasnya didalam negeri. Bentuk penyebaran teknologi yang bersifat tidak langsung tetapi yang sering kali justru
sangat penting, adalah apabila para konsumen
dalam negeri memperoleh pengetahuan mengenai produk-produk baru, cara-cara efisien
dalam produksi, pemasaran dan manajemen perusahaan pada umumnya, semangat dan
motifasi baru untuk melakukan inovasi dan sebagainya.
§ Rangsangan persaingan
Dalam hal ini dibukanya perdaganagan mempunyai pengaruh yang serupa dengan
masuknya peruahaan-perusahaan baru yang lebih efisien kedalam sektor tersebut
jadi perdaganagan luar negri bisa meningkatakan efisiensi suatu sektor melalui
peningkatan persaingan. Dalam peraktik, apabila keadaan seperti itu terjadi
maka bisa diharapkan bahwa perusahaan monopoli yang merasaa bahwa kelangsungan
hidupnya dibahayakan tersebut akan berusaha sekuat tenaga untuk
menghalang-halangi mengalirnya barang-barang dari luar negri, misalnya dengan
menuntut pengenaan bea masuk yang tinggi. Hal yang penting untuk dicatat
mengenai kemungkinan peningkatan produktifitas (efisiensi) melalu hubungan
internasional ini.
Diantara ketiga sumber
peningkatan produktifitas yaitu ekonomies of scale, teknologi baru dan
rangsangan persaingan, satu telah mendapatkan penekanan dan perhatian khusus
dari negara-negara sedang berkembang. Sumber ini adalah teknologi baru.
3. Pengaruh-pengaruh pada distribusi pendapatan
masyarakat (distribution effects)
Ada
dua sudut pandang mengenai pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap
distribusi pendapatan, yaitu :
a.
Pendapat kaum neoklasik
Kaum neoklasik mengatakan hubungan luar negri mempengaruhi distribusi pendapatan lewat dua saluran
utama, yaitu slauran perdagangan dan saluran aliran modal. Satu kesimpulan
penting dalam model ini adalah bahwa suatau negara cenderung berspesialisasi dalam
barang-barang yang mengundangkan faktor produksi yang tersedia relatif lebih
banyak di dalam negeri
b.
Pendapat kaum anti Neoklasik
Mengatakan bahwa perdagangan bebas dan
penanaman modal asing justru meningkatkan ketimpangan distribusi pendapatan di dalam
suatu Negara maupun antarnegara.
2)
Aspek
Non-Ekonomis
Aspek ekonomi hanyalah salah satu aspek dari hubungan internasional
meskipun mungkin merupakan aspek yang sangat penting, kalau tidak yang paling
penting. Oleh sebab itu bentuk dan pola hubungan luar negeri yang baik bagi suatu negara tidak bisa
ditentukan oleh para ekonom saja. Kebijaksanaan luar negri yang baik adalah apabila
terdapat sinkronisasi (keterkaitan) dan keseimbangan antara aspek ekonominya dan
aspek-aspek lain seperti, aspek kultular, aspek politik dan aspek militer. Pengaruh pembukaan hubungan luar negeri terhadap kebudayaan terhadap kehidupan politik dan strategi militer bagi
negara adalah sangatlah luas dan komplek. Oleh sebab itu bukanlah suatu
pelanggaran etika propesi apabila ekonom juga ikut berbicara mengenai aspek
ekonomis dari kebijaksanaan luar negri, politik luar negri, dan strategi
militer luar negeri.
BAB III
KESIMPULAN
Pertumbuhan ekonomi adalah
proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan
menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Teori
pertumbuhan ekonomi ada tiga, yaitu teori pertumbuhan ekonomi historis,
klasik dan neoklasik. Adapun rumus
menghitung pertumbuhan ekonomi adalah g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%.
Fakrot-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu SDM, SDA, factor ilmu
pengetahuan dan teknologi, budaya, dan sumber daya modal.
Perdagangan
internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara
individu dengan pemerintah suatu negara
atau pemerintah suatu negara dengan
pemerintah negara lain. Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam
negeri, perdagangan internasional sangatlah
rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya
batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya
dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor. Model perdagangan
internasional yaitu model Adam Smith, model Ricardigan, model Heckscher-Ohlin,
Faktor Spesifik dan model gravitasi.
Perdagangan internasional bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
negaranya dan mencari keuntungan. Terjadinya perdagangan internasional
dikarenakan adanya perbedaan sumber daya yang ada pada setiap daerah, seperti
sumber daya alam, sumber daya manusia, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan
teknologi, upah dan biaya produksi, dan harga barang. Dan pembayaran
perdagangan internasional melalui devisa. Banyak factor yang mempengaruhi
perdagangan internasional antara nya: perbedaan teknologi di dalam Negara
tersebut, perbedaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki suatu
Negara tersebut. Dan terdapat pula kebijakan-kebijakaan perdagangan
internasional yaitu: tarif, subsidi ekspor dan pembatasan import. Terdapat
dampak positif dan negative dalam perdagangan internasional: dampak positif,
memenuhi kebutuhan Negara, mengurahi pengangguran, menambah ilmu, menambah
devisa Negara. Dan dampak negative nya adalah, mematikan usaha kecil, adanya
ketergantungan.
Perdagangan
Internasional memiliki peranan strategis dalam proses pembangunan ekonomi. Paul
R. Krugman dan Maurice Obstfeld (2006:11)
menyatakan perdagangan internasional memberikan peluang perpindahan
(shift) barang dan jasa antar negara,
terjadinya perdagangan antar negara. Melalui perdagangan internasional membantu
meningkatkan kapasitas produksi suatu negara/kawasan (production possibility
frontier). Perdagangan internasional mempunyai pengaruh yang positif
terhadap pertumbuhan ekonomi.
Perdagangan luar negeri mempunyai peran yang sangat signifikan bagi pertumbuhan
ekonomi yang diharapkan sebagai harapan
awal bagi proses peningkatan pembangunan pascakrisis ekonomi sehingga harapan
untuk mewujudkan kesejahteraan untuk masyarakat bisa terwujud. Sehingga untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi maka salah satu yang sangat penting adalah
peningkatan pada perdagangan luar negeri.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar